Abstract

This introductory essay discusses genre as an organizing principle in Indonesian popular music. It suggests that the wildly creative hybridizations produced by Indonesian popular musicians occur against the backdrop of a relatively stable tripartite macro-genre system, consisting of dangdut/daerah, pop, and underground/indie. The articles in this special issue, which tackle such diverse genres as dangdut koplo, campursari, indie, kroncong, and jazz/ethnic fusion, take a variety of historical, musicological, and ethnographic approaches to the problem of music genre in Indonesia, from the colonial period to the present. Taken together, they reveal music’s fundamental importance in Indonesia’s complex, ongoing encounters with modernity.

Abstract

Esai pengantar ini membahas genre sebagai akar dari musik populer Indonesia. Hal ini menyarankan bahwa keberadaan beberapa hibridisasi kreatif liar yang dibuat oleh para musisi populer Indonesia ternyata dilatarbelakangi oleh sistem genre tripartit yang makro, yang terdiri dari musik dangdut/daerah, pop, serta underground/indie. Artikel-artikel dalam edisi khusus ini, yang menangani beragam jenis musik seperti dangdut koplo, campursari, indie, keroncong, dan jazz/etnik fusion, memakai berbagai pendekatan sejarah, musikologi, maupun etnografi pada genre musik di Indonesia dari jaman penjajahan sampai dengan jaman sekarang. Jika dibaca secara keseluruhan, artikel-artikel itu mengungkapkan kepentingan yang mendasar dalam musik Indonesia yang rumit dan secara berkelanjutan berhadapan dengan modernitas.

pdf